Lumba-lumba Baiji
Baiji | ||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Ilustrasi Baiji Perbandingan besar Baiji dengan manusia | ||||||||||||||||||||
Status konservasi | ||||||||||||||||||||
Kritis, Kemungkinan punah (IUCN) | ||||||||||||||||||||
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||
Nama binomial | ||||||||||||||||||||
Lipotes vexillifer Miller, 1918 | ||||||||||||||||||||
Tempat hidup Baiji |
Populasi Baiji menurun dengan drastis pada beberapa dekade karena industrialisasi Tiongkok dan penggunaan sungai untuk memancing, transportasi dan hidrolistrik. Penglihatan Baiji terakhir dikonfirmasi tahun 2004, dengan penglihatan yang tidak dapat dikonfirmasi pada Agustus 2007. Usaha dilakukan untuk menyelamatkan spesies ini, tetapi ekspedisi lumba-lumba air tawar Yangtze 2006 gagal untuk menemukan Baiji di sungai ini. Organisator menyatakan Baiji “punah secara fungsional”, yang akan membuatnya sebagal spesies mamalia air pertama yang punah sejak kepunahan singa laut Jepang dan anjing laut biarawan Karibia tahun 1950-an. Kepunahannya juga akan menjadi kepunahan pertama spesies cetacean.